Bali ( Harian Proyek ) - Seperti di daerah - daerah lain, di Bali juga mempunyai museum unik, yaitu Museum Renon. Museum Renon mulai dibangun di pusat Kota Denpasar sejak 1988 dan diresmikan pada tahun 2003.
Museum Renon atau bisa disebut Museum Perjuangan Rakyat Bali ini
berisikan diorama dan foto-foto perkembangan sejarah Bali mulai dari
jaman kerajaan, penjajahan Belanda, sampai pada masa kemerdekaan. Museum
terletak di Lapangan Renon Denpasar ini berarsitektur unik, terbuat
dari batu dan terdapat sebuah menara yang menjulang di tengah-tengahnya.
Menara itu merupakan monumen perjuangan rakyat Bali. Arsitektur monumen
ini sangat unik, mengambil bentuk Bajra atau Genta, peralatan yang
digunakan oleh Pandita Hindu selama upacara keagamaan.
Museum Perjuangan Rakyat Bali tercetus Pada Tahun 1980. Berawal dari
ide Dr. Ida Bagus Mantra yang saat itu adalah Gubernur Bali. Ia
mencetuskan ide awalnya tentang museum dan monumen untuk perjuangan
rakyat Bali. Lalu pada tahun 1981, diadakan sayembara desain monumen,
yang dimenangkan oleh Ida Bagus Yadnya, adalah seorang mahasiswa
jurusan arsitektur Fakultas Teknik Universitas Udayana. Lalu pada tahun
1988 dilakukan peletakan batu pertama dan selama kurang lebih 13 tahun
pembangunan monumen selesai. Tahun 2001, bangunan fisik monumen selesai. Setahun kemudian, pengisian diorama dan penataan lingkungan monumen
dilakukan. Pada bulan September 2002, SK Gubernur Bali tentang
penunjukan Kepala UPTD Monumen dilaksanakan. Dan akhirnya, pada tanggal 1
Agustus 2004, Pelayanan kepada masyarakat dibuka secara umum, setelah
sebelumnya pada bulan Juni 2003 peresmian Monumen dilakukan oleh
Presiden RI pada saat itu Ibu Megawati Soekarnoputri.
Monumen yang terletak di kawasan Lapangan Renon
ini memang sangat menarik perhatian bagi semua orang karena tempatnya
yang terawat dengan baik dan bersih dan lengkap dengan menara yang
menjulang ke angkasa yang mempunyai arsitektur khas Bali yang indah.
Museum ini berdiri diatas luas tanah 138.830 m2 dengan luas bangunan 4.900 m2. Lokasi monumen ini juga sangat strategis karena terletak di depan Kantor
Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Bali yang juga di depan Gedung DPRD
Provinsi Bali tepatnya di Lapangan Renon Nitimandala.
Tempat ini merupakan tempat pertempuran jaman kemerdekaan antara rakyat
Bali melawan pasukan penjajah. Perang ini terkenal dengan sebutan "Perang Puputan"
yang berarti perang habis-habisan. Monumen ini didirikan untuk memberi
penghormatan pada para pahlawan serta merupakan lambang penghormatan
atas perjuangan rakyat Bali.