Boyolali (Harian Proyek) - Museum sejarah dan budaya Boyolali yang terentang panjang sejak era
kerajaan Hindu - Budha hingga erupsi Merapi akan segera dibangun.
Pembangunan museum saat ini masih menunggu proses lelang dan
pembongkaran kantor lama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar)
yang rencananya akan menjadi lokasi museum.
Kepala Disbudpar
Boyolali, Mulyono Santoso, Kamis (26/03/2015) mengatakan, pasca
pembongkaran gedung eks-Kantor Disbudpar tersebut, diharapkan proses
lelang pembangunan gedung museum yang dianggarkan sebanyak Rp 5,245
miliar bisa segera dilakukan. Ditargetkan, pada bulan Mei mendatang
proses pembangunan gedung museum sudah bisa dimulai. "Lelang proyek
museum sudah disampaikan ke Unit Layanan Pengadaan (ULP)," terang
Mulyono.
Sembari menunggu proses pembangunan, lanjutnya, pihaknya
inventarisasi sebanyak 400 lebih benda bersejarah yang akan menjadi
koleksi museum. Koleksi benda bersejarah tersebut mayoritas terdiri dari
arca peninggalan zaman Hindu - Budha seperti Lingga - Yoni hingga
patung Ganesha yang kini ditempatkan Rumah Arca Taman Sonokridanggo.
Selain benda purbakala, museum tersebut nantinya juga akan mengoleksi
berbagai ragam budaya dan adat Boyolali, hingga memorabilia erupsi
Merapi.
Sebelumnya, Bupati Boyolali Seno Samudro menyampaikan,
bentuk bangunan museum akan dibuat seatraktif mungkin, dengan sedikit
mengadopsi bentuk kubah Museum Louvre di Perancis berupa bentuk prisma
dengan panel kaca. Dengan bentuk bangunan yang menarik serta konsep
edukatif yang diusung, keberadaan museum tersebut diharap bisa menjadi
referensi masyarakat untuk mengenal Boyolali secara mendalam tentang
sejarah dan kebudayaan Boyolali.