Cirebon ( Harian Proyek ) - Kapasitas Pelabuhan Cirebon akan
ditingkatkan sebagai antisipasi pergerakan arus barang yang diperkirakan
semakin tinggi. Langkah tersebut juga diproyeksikan untuk merespon
perkembangan kawasan di perbatasan Jateng itu.
Hal tersebut dikatakan Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan usai melantik
Nasrudin Azis sebagai Wali Kota Cirebon untuk sisa masa jabatan
2013-2018 di Bandung, Kamis (26/3). “Tahun ini, Pelabuhan Cirebon mulai
diperluas. Perluasannya bisa 10-12 kali lipat. Lebih definitif. Mantap
kan. Ini untuk menyambut kawasan Cirebon yang lebih maju karena dinamika
di sekitarnya,” tandasnya.
Langkah perluasan itu ditopang oleh pemerintah pusat melalui BUMN,
Pelindo II. Dana yang siap dikucurkan untuk perubahan pelabuhan itu
mencapai Rp 2 triliun. Diharapkan dalam tiga tahun, program tersebut
sudah rampung.
Sejumlah indikator memang diyakini membawa pengaruh bagi peningkatan
arus barang baik eksport maupun import. Di antaranya Bandara
Internasional Kertajati, Majalengka, Tol Cikampek-Palimanan, dan Tol
Cileunyi-Sumedang-Dawuan. Belum lagi rencana KA super cepat
Jakarta-Bandung-Cirebon.
Jabar mendukung penuh program tersebut terutama kepentingan pengusaha
di wilayah baik untuk arus eksport maupun import barang. Secara
perhitungan ekonomi pun, dari sisi produk domestik regional bruto,
langkah tersebut dinilai menguntungkan.
“Selama ini barang dari Bekasi, Purwakarta, Subang, Depok, Bogor atas
nama Jakarta (Tanjung Priok). Ini berpengaruh pada hitung-hitungan
PDRB, output ekonomi, dan juga pendapatan per kapita,” jelasnya.
Disinggung rencana pembangunan Pelabuhan Cilamaya, Heryawan tak
mempermasalahkannya. Keberadaan dua pelabuhan disebutnya akan memberikan
dampak positif. Hanya saja, pembangunan pelabuhan di Karawang
diserahkan ke swasta.